BANGAI.ID, PEKANBARU -- Semakin hari, masyarakat Kota Pekanbaru makin bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk bertanam. Hal ini terlihat dari panen Jagung dan Cabai yang dilakukan Kelompok Wanita Tani Mutiara Madani RT03/RW08 Kelurahan Tuah Madani bersama Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, kegiatan yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan bagian urban farming. Urban farming merupakan praktik budidaya, pemrosesan dan distribusi pangan di sekitar kota. Di DKP giat tersebut masuk dalam program pengembangan pangan lestari (P2L).
"Dulu namanya program ini adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) .Tujuanya memang mendorong warga untuk bertanam memanfaatkan lahan yang ada disekitar tempat tinggal. Cara tersebut setidaknya dapat mengurai persoalan kerentanan pangan di Kota Bertuah," kata Alek, Sabtu (12/12).
Dalam program P2L, Dinas Ketahanan Pangan lebih kepada fasilitator. Peran tersebut dilakukan melalui pemberian bibit tanaman, rumah bibit, tanah hitam, pupuk dan belanja pendukung pertanian lainnya. Sedangkan warga menjadi ujung tombak praktek pertanian perkotaan.
Sebut Alex, Ia berharap selain Kelompok Wanita Tani (KWT), pemuda dan bapak-bapak juga aktif melirik kegiatan tani disekitar pekarangan. Tindakan tersebut dapat membantu Pemerintah Kota meredam ketergantungan pangan dari luar.
Sebagaimana diketahui, sebagai kota dengan penduduk yang mencapai 1 juta jiwa, kota Pekanbaru dihadapkan dengan tantangan menjaga supplai bahan pangan agar stabil. Pekerjaan tersebut tidak mudah, sebab hampir sebagian besar barang pangan menuju Pekanbaru dipasok dari luar daerah. Dampaknya, jika terjadi gangguan pada daerah asal atau jalur supplai terganggu, maka dapat dipastikan harga bahan pangan akan melonjak.
Dinas Ketahanan Pangan mencatat setiap tahunnya kebutuhan beras untuk Kota Pekanbaru rata-rata mencapai 68 ribu ton, cabe merah (5.766 ton), daging sapi (3.765 ton), sayur (5.244 ton), dan buah (40.900 ton). Angka yang diperoleh dari Survei Ekonomi Nasional (Susenas) BPS tahun 2019, dengan sendirinya menunjukan peluang dan tantangan kota Pekanbaru di sektor pangan.
Lebih lanjut Alek mengatakan dari sejumlah tanaman pangan, beberapa tanaman sejatinya dapat dibudidayakan di kota Pekanbaru, cabe dan beberapa jenis sayuran misalnya. Oleh sebab itu yang dibutuhkan adalah kejelian mencari lahan dan kemauan.
"Untuk pemasaran nanti juga kita fasilitasi di outlet Puan yang ada dikantor DKP setiap Kamis. Tapi yang paling utama bagaimana ketahanan pangan dapat terasa di keluarga," jelasnya.
Sementara itu dalam giat panen yang dilakukan pada Rabu (9/12),
Ketua KWT Mutiara Madani, Mayrita, SP menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kehadiran Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru dalam acara panen Jagung dan Cabai.
“Alhamdulilah, hari ini kita panen raya jagung di lokasi lahan KWT Mutiara Madani, Terima kasih kami sampaikan kepada Kadis Ketahanan Pangan yang telah turut hadir pada hari ini. Ini merupakan panen atas stimulus bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru kepada kami beberapa bulan yang lalu” ungkapnya. (*)
Komentar Anda :